Selasa, 17 November 2020

insha alloh kapol laga kering tahun depan 500000 per kg

Cara Budidaya Kapulaga Yang Benar

Kapulaga merupakan salah satu jenis rempah yang dihasilkan dari biji tanaman dari genus Amomum dan Elettaria dalam famili Zingiberaceae atau keluarga jahe-jahean. Genus Amomum  dan Elettaria merupakan genus tanaman asli dari Bhutan, Bangladesh, Indonesia, India, Pakistan dan Nepal.

Kapulaga memiliki biji polong kecil, berada diatas permukaan tanah, berbentuk gelondong kumparan dengan kulit tipis dan biji hitam kecil serta penampang irisannya segitiga. Kapulaga biasa digunakan sebagai bumbu masakan atau rempah pada masakan tertentu, juga sebagai campuran pada jamu atau obat tradisional.

Di Indonesia ada 2 jenis kapulaga yang sering digunakan  yaitu Amomum Compactum atau kapulaga Jawa dan Elettaria Cardamomum atau kapulaga India atau kapulaga Sabrang. Saat ini negara penghasil kapulaga terbesar adalah Guatemala, diikuti oleh India dan Srilanka.

Jika anda tertarik untuk menanamnya berikut ini panduan cara budidaya kapulaga yang benar.

SYARAT TUMBUH

Kapulaga dapat tumbuh dengan baik pada daerah beriklim tropis, sedang maupun gersang atau semi gersang. Kapulaga dapat tumbuh optimal pada daerah dengan ketinggian 300-500 mdpl, namun masih dapat tumbuh baik pada ketinggian 200 hingga 1000 mdpl maksimal dengan curah hujan sekitar 2500-4000 mm/tahun .

Tanaman kapulaga tidak membutuhkan cahaya matahari secara penuh sehingga membutuhkan tanaman pelindung. Intensitas cahaya yang ideal untuk pertumbuhan tanaman kapulaga adalah 30 – 70 %.

Tanaman kapulaga menghendaki jenis tanah yang banyak mengandung humus (bahan organik), gembur dan memiliki drainase yang baik dengan pH minimal 5,6 hingga 6,8. Jenis tanah yang baik untuk budidaya kapulaga adalah tanah latosol, dan mediteran dengan tekstur tanah lempung liat atau lempung berpasir.

LAHAN TANAM

Karena tanaman kapulaga tidak membutuhkan sinar matahari secara penuh, maka tanaman ini membutuhkan naungan, akan lebih baik jika dibudidayakan dengan sistem tumpang sela/tumpang sari dengan tanaman perkebunan, misalnya kopi atau sengon.

Gemburkan tanah dengan dicangkul atau dibajak terlebih dahulu dengan kedalaman 30 – 40 cm. Setelah itu taburkan dolomit jika pH tanah dibawah 5,6. Buat lubang tanam dengan jarak 1 x 1,5 meter atau 1 x 2 meter.

Berikan pupuk dasar berupa kotoran ternak/pupuk kandang atau pupuk kompos. Setelah pupuk dasar ditabur pada lubang tanam, kemudian diaduk hingga merata. Dosis pupuk dasar tergantung dari kondisi lahan atau tanah, semakin banyak pupuk dasar pertumbuhan kapulaga akan semakin baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar